Kesenangan Kereta Api mainan dari merk Thomas Line |
Kereta api merk Thomas dengan nama Thomas |
Kereta Api merk Thomas dengan nama Thobi kesukaan Alyasa Gemi Jayandra cucuku. |
Kerta Api mainan cucu Alyasa gemi Jayandradengan nama Gordon |
Kira kira jam 15.00 Keluraga Pandu datang dengan Mobil Grandlivina , yang ikut Hamidah , Alyasa . Sampai dirumah aku masih dimas jid , Alyasa sudah aku siapkan Vidio Thomas Train , karena sekarang senang sekali dengan film Thomas Train , yang nama keretanya macam2 dan dapat berjalan dengan batu batery, seperti terlihat digambar .
Kemudian jam 16.00 datang keluarga Sunarjo dengan putra putrinya , Chica anak pertama yang membawa mobilnya , kemudian Maecelino .
Sebetulnya rencananya Yati dan aku mau menghadiri undangan acara pernikahan di Puri Ardhya Garini di Jalan Bandara Halim Perdana Kusuma .
Yaitu Ari Prihatinawati putrinya Bp Drs H Artiya dengan Yudhistira Pangaji SE , MM .Akhirnya yang berangkat hanya saya Yati ga berangkat karena dirumah banyak tamu saudaranya yang datang dari Cibinong dan Cibubur .
Kami berangkat bersama sama dengan tetangga yaitu Bp H Gunarwin dan istrinya , H Djasmiko dan Istrinya , Zaini Tabung dan saya sendiri . Yang jadi driver adalah Bp H Gunarwin yang punya mobilnya .
Acaranya disana cukup ramai dan meriah sekali , hidangan sangat memuaskan karena banyak macamnya dan banyak perediaannya .
Selian itu ada tarian kebudayaan tradisional yaitu Sintren dari Cirebon , sebab Bp Artiya asalnya dari Cirebon sehingga mengusung kesenian sintren yang sudah jarang sekali diadakan . Salah satu permainan yang ada dan kebetulan aku baru melihat adalah Tarian Sintren Cirebon , seorang permpuan muda diikat dengan tali seluruh tubuhnya sehingga ga dapat bergerak sama sekali , kemudian badannya direbahkan ketikar dan digulung . Semetara diiringi penari 2 orang puteri yang membawa bunga mawar disebarkan ke tempat sekitar permainan dan kurungan dari kain hitam . Kemudian dengan kekuatan majic mungkin jin , anak yang diikat langsung masuk ke kurungan kain hitam dan tikar terlempar . Kemudian beberapa orang berpakain hitam2 membawa asap kemenyan yang baunya menusuk hidung .
Sebelum dimasukkan kedalam kurungan hitam anak perempuan yang diikat di bacain mantera dengan doa2 yang aku ga tahu sepertinya memanggil jin , sehingga tubuh anak itu masuk terlempar kedalam dalam kedaan terikat , dan tidak sadarkan diri Kemudian beberapa menit kemudian dengan mantera2 dan asap kemenyan ( dupa ) anak tersebut keluar dengan pakain yang sudah berganti dengan rapi warna kuning seperti pengantin pakai kacamata hitam dengan ikatan yang sudah tidak ada . Si perempuan tadi menari nari melengang lenggok yang dijaga oleh dua orang pakaian hitam karena sering jatuh bila dilempari uang atau bunga yang mengenai pakaiannnya. Kelihatannya tidak sadarkan diri , jadi menarinya dilakukan oleh machluk halus yang menurut saya kemungkinan jin .
Acara belum selesai aku pulang bersama dengan rombongan , karena ga kuat akan baunya asap kemenyan ( dupa ) yang biasanya digunakan pada malam jum"at dikuburan2 didaerah yang masih jauh dari keramaian .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar