Sabtu, 23 Juli 2011

Menghadiri acara resepsi pernikahan di Gedung Aneka Tambang .

Gedung Aneka Pertambangan  jalan TB  Simatupang di Jakarta Selatan  yang biasa disewakan ruangannya untuk acara acara pernikahan .

Acara pernikahan Rr Dewi Triani Wulandari SE , dengan Susilo Sigit Setiawan ,SE


Kedua penganten pria dan wanita bersanding di panggung gedung Aneka Tambang 23 Juli 2011 .

Ada nasi Langgi , yang terdiri dari nasi , lauknya  orek tempe goreng kering , daging , dll .


Sunarno shanti dan Ardean menuju mobilnya mau pulang kerumah




Pada tangga  23 Juli 2011 kami bertiga pergi kegedung Pertemuan Ruang Andrawina  di Gedung Antam jalan Simatupang Jakarta Selatan .
Kedua orang tua penganten wanita tinggal di RT 04 RW 04 Jakamulya , Bekasi  Selatan  namanya R. Eddie Henrijanto  . Jadi satu RW dengan saya , makanya aku diundang . Acara jam 11.00 sampai dengan jam 13.00  , maka jam 13.00 kita pulang kerumah lewat Toll Jor untuk menghindari kemacetan .

Jumat, 22 Juli 2011

Hari tua , ingat akan orang tuaku dalam perjuangan hidupnya .

Sewaktu kecil aku ingat sekolah di daerah Purwokerto , Jawa Tengah mulai TK ,namanya TK IBU Is dekat alun2 Purwokerto kebetulan Bapak kami yang bernama Sujadi Adiwijaya bin Surawikarta  ngajar di SD Alun Alun , Ibu kami bernama Sukarti binti Djojosoedarmo . Kalau pulang dapat bersama sama dengan Bapak naik sepeda  , karena sekolahnya berdempetan denga TK Ibu Is .
Waktu SD,saya disekolahkan di  Sekolah Dasar Negeri dekat Alun Alun Purwokerto ada disebelah timur sampai dengan kelas IV , lalu pindah ke SD Latihan SGBN II di daerah Sokanegara .

Sewaktu kecil kami tinggal bersama ayah dan ibu di Jalan Sokanegara No. 15 , termasuk Kelurahan Kedung Wuluh, bersama dengan 2 kakak lali laki dan 3 adik perempuan . Sewaktu akau duduk di SMP Negeri II Purwokerto , kakaku yang pertama yaitu Purwanto duduk di SMA Negeri II  Purwokerto dan kakak yang kedua Purtejo (alm ) duduk di Sekolah SMA Bruderan Purwokerto , ketiga adik perempuan masih duduk di SD semuanya .

Waktu kecil aku sering mandi di sungai Tanjlik , yuitu kali buatan diambil dari Sungai Banjaran untuk mengairi sawah sawah disekitar kali yang dibuat oleh Belanda , waktu itu airnya bening sekali dikanan kiri adalah sawah yang hijau dan segar . Sampai di Sungai Banjaran ada gerujugan , disitu kita juga mandi .
 Tidak jauh dari rumah ada sungai kecil namanya kali Jurig  , sungai itu banyak udang dan ikan kecil2 , disitulah saya sering mencari ikan sendirian , hasilnya digoreng untuk lauk makan siang .

Didekat rumah kami ada pemakaman umum Sokanegara , Purwokerto  ada lapangan untuk main bola , dibawah lapangan ada sawah sawah , yang biasanya sehabis panen digunakan untuk main main bola juga  dn untuk menaikkan layang layang .

Pagi hari aku suka ke pasar manis membeli ampal yaitu daging yang dimasak dengan santan yang kental , untuk sarapan pagi .


Diseberang sungai Banjaran ada setasiun kereta api , dimana saya dengan teman teman sering main main di kereta api yang sedang langsir . Kadang kadang ikut kereta api yang menuju setasiun Timur di Purwokerto , sekarang kelihatannya setasiun dan rel keretanya sudah tidak ada lagi .


Teman main tetangga saya adalah Nano , Capung  , Sugi , Widodo , Dikun dll.
Kalau bulan puasa tiba saya ikut sholat teraweh di mushola Sokanegara , disitu ada yang namanya Muhidin , tinggal didepan mushola .
Setiap hari  sesudah sholat teraweh ada makanan makanan kecil yang dibagi bagikan , waktu itu namanya jaburan .Kalau tanggal ganjil maka makanannya lebih banyak dan bermacam macam .


Sewaktu Sekolah Dasar saya dan kakak saya ikut jadi Pandu Anoman waktu itu belum ada pramuka , yang ada pandu . Waktu itu ketuanya ibu Wur yang bertempat tinggal dipesayangan .Kalau mau ujian ketangkasan datang kerumah Ibu Wur .

 Sewaktu di SD Latihan SGB Negeri II , Purwokerto ,  saya dididik  oleh Ibu Guru Bundari yang disiplin , dimana kuku tidak boleh panjang kalau panjang maka jari jari kita akan dipukul dengan bambu kecil yang panjang .

 Diwaktu itu  sering diadakan pertandingan kasti antar SD di Kabubaten Purwokerto , Jawa Tengah , SD Latihan SGB Negeri II  kita termasuk yang pernah jadi juara . Kalau lagi jadi suporter kita ikut nonton dan senang sekali ikut beramai ramai  jadi supoerter . Pada waktu SD kita sering nonton bersama sama ke Bisokop didekat Alun alun namanya bioskop Capitol , waktu itu filmnya Jendral Kancil , bukan main senangnya waktu itu kalau sedang nonton besama sama dengan  beberapa SD yang ada di Purwokerto .

Di SD latihan ada kegiatan menaman padi dan palawija dibelakang Sekolahan sehingga kalau habis memnanam padi badan kotor lalu mandi bersama sama teman  di Sungai Krandji dekat Sekolahan SMP N II dan SMP N IV, waktu itu tahun 1960 sungainya masih bening , sekarang setelah aku lihat sungainya sudah mulai kotor .

Teman SD yang kuingat hanyalah Walam , Sumiartono ( alm ) , Subroto ( alm ) , Indrawati ,Kirwan ,  Farouk .  Walam salah satu yang  pandai main kasti dan selalu ikut jadi team Kasti  dan kalau sore dia jaga bioskop di Capitol dekat alun alun Purwokerto  dan saya suka dimasukkin ke gedung bisokop untuk menonton secara gratis .

 Kalau ada kenaikan kelas kita jalan ke Baturaden dari rumah dengan beberapa teman , dan Bapak , jarak dari rumah ke Baturaden kira kira 12 Km , kita berangkat pagi , pulangnya sore hari .

Waktu SD saya suka naik sepeda dari rumah lewat pinggiran  sungai Serayu di Patikraja  lalu ke Banyumas dan pulang lagi ke Purwokerto .
Bapak dan Pa Toto kadang kala pergi naik sepeda ke Walik yaitu pemandian yang ada di Purbolinggo , jaraknya cukup jauh sekitar 30 Km , aku diboncngkan oleh Om Toto .

 Ketika aku rumahnya di Sokanegara Purwokerto saya sering sekali kerumah mbah Djojosoedarmo yang rumahnya di jalan Sarag Sereg No. 14 Purwokerto dengan jalan kaki , lalu disuruh memijati mbah Kakung Djojosoedarmo maupun mbah putri Djojosoedarmo . Didepan rumah jalan sarag sereg ada pohon jambu  air yang tinggi dan diatasnya oleh Pa Toto ( almarhum )  membuat tempat duduk diatas pohon , saya pun sering naik diatas dan duduk duduk melihat alam sekitarnya kelihatan bagus sekali . Sawah sawah di Selatan kelihatan hijau dan juga ada jalan Kereta api dari Setasiun Barat yang ke Setasiun Timur Purwokerto kelihatan dari puncak pohon jambu ..

Di Sokanegara didepan rumah kami  juga ada pohon belimbing yang cukup tinggi suatu ketika saya sedang naik mau ambil buah belimbing , dahan yang saya injak patah maka saya bergelantungan teriak teriak minta tolong untuk ada orang yang lewat menolongnya .

Rumahku di Jalan Sokanegara No 15 , sudah beberapa kali dimasuki maling pada malam hari dengan cara menggali lubang ( menggasir dalam bahasa jawanya ) lalu kel;uar dari lubang didalam rumah . Malingnya memang maling tidak ambil barang barang tetapi hanya makan nasi dan lauk pauknya sampai bersih , itupun kita tidak tahu mungkin karena tidurnya terlalu nyenyak .
Kelas 4 SD saya baru disunat , sunatnya di Kranji dan diramaikan dengan lek lekan ( pada tidak tidur semalaman ) dengan main kartu . Saya merasa senang dapat sarung baru , pakain dan uang , tetapi tidak lama sewaktu menjemur sarung yang paling saya senangi diambil oleh orang , sedih rasanya waktu itu kehilangan sarung batik baru .


Belum kapok juga suatu hari saya naik ketas pohon belimbing didepan rumah jalan Sokanegara No 15  kira kira siang jam13.00 saya jatuh dan pingsanlah saya , kemudian dibawa oleh Bapak ke tukang  urut ( tukang pijat ) dan siuman lagi , lalu dibawa pulang kerumah . Untung jatuhnya bukan kepala dulu tetapi badannya miring ., nyangkut dahan lain baru jatuh kebawah . Jadi cuman sesak napas  kaena badan tiba tiba tertumbuk dengan tanah dengan keras .


Lulus SD Latihan SGBN II Purwokerto  ngelanjutin di SMP Negeri II Purwokerto , sampai kelas II karena tidak naik aku pindah  , lalu pindah SMP Majakat  di kelas III di Jalan Gereja Purwokerto , karena dekat sekolahan ada gereja Katolik yang sudah tua , sehingga nama jalannya menjadi jalan Gereja  ,   setelah lulus SMP Majakat  kemudian masuk ke SMA Negeri II Purwokerto sampai kelas I ,
karena sering belajar karate setiap sore hari dan kebanyakan main belajar kurang , aku tidak naik kelas II , lalu pindah ke Jakarta ke SMA Negeri VIII Manggarai sampai selesai tahun 1967 .Yang aku ingat teman di SMAN II yaitu Sudarsono , Bambang Murjiono ( masuk Akbari )   , Pranoto ( masuk Akpol )  , Bambang Setiawan ( masuk AU )  , Adiwijaya  ( Ui Cheng Hun )masuk Angkatan Laut )
Di Jakarta aku sementara Sekolah swasta di Yumpi didaerah Manggarai , dimana sekolahnya dekat rel Kereta api sehingga brisik sekali kalau kereta sedang lewat , untung aku tidak lama disekolah tersebut kira kira hanya 1 bulanan , kemudian mencari Sekolah Negeri di Jakarta , dan dapat SMA N 8 .

Masuk ke SMAN VIII tidak semudah masuk ke bioskop tetapi ada liku likunya , kebetulan ayah kami punya kenalan Pa Daryono ,yang bekerja di Departement Pendidikan yang mengawasi SMA Negeri di Jakarta ,  kemudian aku disuruh masuk  SMA yang tedekat dengan rumah tempat tinggal , kebetulan tempat tinggalku ada di daerah Menteng ngikut pamanku  sehingga dekat dengan Manggarai SMA Negeri 8 .Waktu itu SMA Negeri 8 belum terkenal seperti sekarang ini .
 Rumah pamanku Amin Suyitno sebelahnya adalah Sekolah SD dan SMP Loyola , sehingga aku sempat jualan jambu air dikasih cabe garam dan laku buat anak anak Sekolah disebelah rumah .

Gedung SMA Negeri 8 waktu itu  masih numpang di Gedung SMP Negeri III , sehingga masuknya siang mulai jam 13.00 sampai jam 18.00 .Aku berangkat  dari rumah jam 12.00 siang kadang kadang jalan kaki kadang kadang naik bis , tetapi yang sering jalan kaki sehingga dapat kelebihan uang transport, kelebihan dapat dipakai untuk jajan atau nonton bioskop bersama dengan teman teman di Metropole , di Cikini . .

Tetapi sekarang SMAN 8 sudah punya Gedung sendiri dan sudah tinggi kwalitasnya . Kalau mau ke Sekolah selalu lewat pasar Manggarai yang ramai dan kumuh , dan pasar tersebut sudah beberapa kali kebakaran .
 Teman dekat SMAN 8 Jurusan Sosec  antara lain Bambang Subiantoro , Hernawan , Djoko ,Agus Orasetyo yang tinggal di Bukit Duri
Nurdin , Mat Soleh  ( tinggal di Bukit Duri Tanjakan ) , Achmad Soleh  , Arjaya .

Bapak kami waktu itu jadi Kepala Sekolah di Karangnangka , Kabupaten Banyumas  yang jaraknya ada 10 Km  dari rumah di Sokanegara dekat Pasar Manis Purwokerto  .
Belakang rumah kami di jalan Sokanegara No 15 Purwokerto ada kuburan umum yang suasananya gelap gulita kalau malam hari karena banyak pohon pohon yang tinggi , kalau sudah gelap sehabis main bola dilapangan dekat kuburan , pulang kerumahnya sudah agak gelap dan harus melewati kuburan perasaannnya aga takut juga .Waktu ada angin puting beliung pohon yang tinggi an besar terangkat keatas dan roboh .

Bapak kami   kalau berangkat ke Sekolah pagi pagi +/- jam 06.00 naik sepeda , saya pun sering ikut ke Karangnangka bonceng  sepeda duduk didepan atau dibelakang . Untuk lebih cepat menuju Karangnangka lewat jalan pintas   dengan menyeberang Kali Banjaran , lewat kampung Bobosan . Waktu menyeberang sepeda dipanggul , karena waktu itu tidak ada jembatan . Kalau sedang banjir tidak berani nyeberang karena airnya deras sekali .  Waktu itu air kali Banjaran bening sekali .

Kalau cuci pakaian pun kadang kadang pergi ke kali Banjaran , karena airnya bening dan banyak batu batuan . Pakaian dijemur di batu batuan kali cepat kering . Jarak dari rumah ke Kali Banjaran kira kira 2 Km , cukup jauh , itulah perjuangan hidp Bapak dan Ibu kami kalau diingat sangat bershaja dan kerja keras , inilah yang perlu kita contoh , dengan hasil yang minimal dapat menghasilkan semaksimal mungkin . Jadi prinsip hidupnya agar anak anak dapat bersekolah  untuk bekal diwaktu yang akan datang , kehidupannya sederhana  .

Kamipun merasakan kedisplinannya dalam menghadapi hidup sehari hari , makan seadanya tetapi bergizi , seperti telor , daging , dibagi rata untuk 8 jiwa .

Saya kalau sekolah waktu SD dan SMP jalan kaki dari rumah , sehingga sepatu sering jebol .
Tetapi kami selalu diberi apa saja yang kami butuhkan seperti sepatu , buku tulis , uang sekolah , baju dan kebutuhan pokok lainnya dalam sekolah biarpun dalam jumlah yang terbatas .

Sekarang aku sadar betapa beratnya hidup perjuangan Bapak kami  jadi Kepala Sekolah di tempat yang jauh dengan gaji yang pas untuk menghidupi 6 putra putrinya untuk bersekolah , kami dapat bayangkan betapa sulitnya hidup diwaktu itu , tetapi kelihatannya Bapak kami gigih dalam perjuangan hidupnya , dan kejujuran selalu diterapkan dikala hidupnya , seperti sering guru guru datang minta dinaikan menjadi kepala Sekolah dengan memberikan sesuatu , tetapi ditolak .yang penting adalah penilaian kerjanya secara obyektip.

Ibu kami sangat gigih dalam menghadapi kehidupan yang serba pas tersebut , sehingga perlu perhitungan dan pengaturan yang maksimal dapat sampai akhir bulan ,  untuk menambah pendapatan berjualan kain batik , tetapi malang setelah banyak laku ada kain batik yang dibawa tetangga , orang yang beli melalui tetangga tersebut ga bisa bayar , sehingga ada urusan dengan pengadilan . Karena yang mengambil adalah orang yang ga punya sehingga pembayarannya dicicil semampunya , sehingga jualan batiknya gagal ..
Ibu kalau aku perhatikan tidak pernah mngeluh dengan kehidupannya , tetapi selalu memberi semangat kepada kami untuk menuntut ilmu setinggi tingginya  untuk masa depan . Sore hari sesudah magrib kami harus mengerjakan soal soal berhitung sampai dapat , dengan disiplin yang tinggi kami harius selalu mengerjakan setiap hari . Memang ternyata hasilnya memuaskan , kami termasuk rangking di SD tersebut sehingga diterima di SMP Negeri II .
Setelah Mbah Kakung Djojosoedarmo meninggal dunia  dan mbah Putri juga meninggal dunia keluarga Ibu dan Bapak pindah ke Jalan Sarag sereg 14 untuk beberapa waktu lamanya , guna menambah penghasilan yang serba pas pasan maka rumahnya dibuat kost kosan mahasiswa dan anak SMA , sehingga ada tambahan buat belanja dan uang Kuliah kami waktu di Unsoed . Teman teman kuliah Fakultas Ekonomi pada kost dirumah sarag sereg 14 . Yang aku ingat yang pada kost antara lain Wasino , Wiwi, Retno , Machtuah ,

Teman akrab yang sering datang kermah untuk belajar bersama antara lain : Ludfy dari Banjarnegara  , Muraji dari Malang , Jumadi dari Semarang ,  , Unon , Sri , Tedjoningsih , Erna , Bambang Subekti .


Setelah kami selesai kuliah dan pindah ke Jakarta maka Bapak dan Ibu nyusul ke Jakarta karena putra putrinya pada hidup di Jakarta . Waktu tinggal di Sarag Sereg 14 , kamar kamar disewakan , satu kamar waktu itu ditinggali sampai 3 anak dan ada yang dua .


Kemudian Bapak aku dipindahkan lagi tugasnya  ke SD Karang Luwas dan berangkat pulang pergi naik sepeda pada hal jaraknya cukup jauh . Kami waktu sekolah di SD waktu kelas enam selalu disuruh belajar dan diajari berhitung  oleh Bapak dan Ibu guna menghadapi ujian nasional SD agar nilainya bagus ,Itulah guru jaman dahulu sangat disegani oleh teman teman dan para murid muridnya selalu menghormati  . Itulah Guru sebagai pahlawan tanpa jasa .


Di Jakarta aku ikut keluarga Amin Suyitno alm di Jalan Krakatau , Menteng , dan sekolahnya  di SMAN 8 Manggarai masuk siang .
 Di Jalan Krakatau yang tinggal cukup banyak yaitu Om Sutrisno ( Alm ) , pa Milono , Om Toto ( alm ) Pony saudaranya Ibu Amin , Emy , mbah Djoyosudarmo , Pa Amin , Ibu Amin . Sebagai orang yang ikut kita harus tahu diri , makanya setiap sore  mengisi bak air mandi dari tampungan air ledeng , sebab kalau siang air ledeng jalannya sedikit sekali . Pagi hari cuci mobil  , nyapu dan ngepel . Kami belajarnya kalau malam hari sepulang sekolah .
Kalau pagi aku sering disuruh Ibu Amin untuk membawa dagangan ke Kebayoran di jalan Sampit tempatnya Ibu Siti ( adiknya Ibu Amin ) atau ke rumah Ibu Kus ( alm ) di Jalan Laksana Kebayoran Blok S , kalau lagi jalan jalan rasanya senang sebab jadi tahu tempat tempat di Jakarta .

Waktu tinggal di Menteng ada peristiwa Gestapu  tahun 1965 , akibatnya Sekolahan mundur  satu semester karena setiap hari murid murid Sekolahan di Jakarta pada ikut Demo, di jalanan .Pagi setelah ada cupdeta aku jalan jlanke gambir naik sepeda . Pagi hari beberapa hari setelah ada  peristiwa Gestapu rumah disebelah Oom saya adalah rumahnya Nyoto pengurus PKI diserbu orang orang dengan truck lalu isinya dikeluarkan semua ditumpuk didepan rumah dan dibakar .

Waktu itu aku ada dirumah mendengar suara yang ramai merusak bangunan dan isi isinya diobrak abrik . Waktu saya ikut Om di Jalan Krakatau Menteng Pa Amin almarhum adalah pengurus RT , sehingga aku sering narikin iuran kerumah rumah warga , yang aku tarikin antara lain keluarga Isnaeni pengurus PNI , Nyoto pengurus PKI ,  Sewabessy ahli atom , itulah pengalaman di Jalan Krakatau waktu aku masih duduk di SMAN 8 , Manggarai  kelas I dan kelas II , kira kira tahun 1965, 1966 .


Beberapa tahun kemudian rumah Pa Amin pindah ke Rawamangun , sehingga sekolahku jaraknya makin jauh dari rumah , waktu itu kami kalau berangkat ke Sekolah naik bis Robur dari prapatan Rawamangun ke Gang Kelor lalu ganti yang menuju Manggarai . Tahun 1967 kami selesai SMAN 8 dan pulang ke  Purwokerto ngelanjutin kuliah di FE Unsoed . Di Rawa mangun yang ikut Pa Amin sudah berkurang , yang ada hanya Pa Mil dan Emy . Yang lain sudah pada nikah dan berdiri sendiri .
Di Rawamangun aku ingat waktu ngasih makan burung - burung parkit lupa ngunci pintunya , akhirnya burungnya habis keluar semua .
 Di Rawamnagun kalau kebagian giliran jaga malam aku ikut mewakili jaga malam bersama orang tua disana , yang aku ingat adalah Pa Hadi pemain sulap  ikut berjaga malam dengan aku .
Di Rawamnagun aku tinggal kira kira 1 tahunan . Waktu itu Ibu Sukimah ( almarhumah ) tinggal tidak jauh dari rumah pa Amin , sehingga aku juga sempat kerumah nya Yu Kanti dimana Ibu Sukimah kakaknya Bapak kami tinggal disitu . Waktu itu aku ingat beliau sakit liver dan akhirnya meninggal dunia ,dan dimakamkan di Rawasari tidak jauh dari rumahnya Yu Kanthi . Beberapa tahun kemudian  pemakaman disitu dibongkar untuk dibuat bangunan Sekolahan SMA, sehingga jenazah Ibu Sukimah dipindahkan ke Kracak , Ajibarang .


Dari Jakarta lulus SMA  masuk Perguruan Tinggi Universitas Jendral Sudirman . Dikala itu Universitas Jendral Soedirman belum mempunyai Kampus tersendiri . Kuliah di Fakultas Eonomi pindah pindah ruangan . Kadang di belakang SMA II , kadang di SMA Negeri I , kadang kadang ke daerah Sokaraja bekas Sekolahan China . 

Perpindahan dari ruangan yang satu keruangan lain memerlukan transportasi yaitu  pakai sepeda ontel , ada juga yang pakai sepeda motor , tetapi kebanyakan pakai sepeda ontel . Teman yang sering belajar bersama adalah Lufty  anak Banjarnegara yang indekost di rumah Pa Musa Dosen Accounting di Fakultas Ekonomi Unsoed . Muroji adalah orang jawa Timur yang cost dirumah Bapak Rudiro Dekan Fakultas Ekonomi Unsoed pada waktu itu .

Pada waktu itu ayahku kerja jadi Penilik Sekolah Dasar di Karang Kobar , Banjar Negara dekat dengan pegunungan Dieng . Itulah perjuangan hidup ayahku begitu semangat  dan setelah aku ingat ingat cukup berat bertugas di daerah terpencil .
Saya sering ikut ke daerah tersebut naik kereta api dari Pirwokerto turun di Banjarnegara , jarak jauh ditempuh dengan mobil kadang kadang jalan kaki .

Pada suatu ketika kami dengan , Bapak , Wicaksono , pagi pagi jam 03.00 berangkat dari Karang Kobar jalan kaki menuju Banjarnegara , karena jalanan gelap lewat perkebunan Bapak saya Almarhum bawa obor . Sampai di Banjarnegara sudah siang lalu naik kereta api ke Purwokerto . Itulah beratnya  bertugas ditempat terpencil memerlukan biaya yang besar untuk transportasi , kita baru sadar bahwa pada waktu itu naik mobil dari Banjarnegara ke Karangkobar cukup mahal apalagi beberapa orang , sehingga pada waktu itu dilakono jalan kaki .

Betapa gigihnya perjuangan hidup ayah kami dan ibu kami tercinta semoga pengorbanannya dibalas oleh Allah swt , dalam membesarkan putra putrinya yang berjumlah 8 orang , sekarang yang masih hidup adalah 5 orang .


Setelah aku kuliah ditingkat IV Fakultas Ekonomi  UNSOED  Bapak Dekan pernah bilang setelah Sarjana Muda cari kerja saja , rasanya ingin aku bekerja saja karena perjuangan keluarga makin berat , dimana adik adik juga masih sekolah , maka aku putuskan pergi merantau ke Jakarta , mengikuti kakak kakak kami yang ada di Jakarta sambil meninggalkan bangku kuliah hanya sampai semester 9 , karena waktu itu untuk jadi Sarjana Lengkap membutuhkan sampai 10 semester ( tingkat V ) . karena masih relatip baru dosennya ada yang dari Universitas Gajah Mada. Teman teman yang  masih aku ingat adalah :  Muradjie, Bambang Subekti , Unon , Dharmadi , Erna  , Tejoningsih , Wasino ,.
Sewaktu kuliah di tingkat 4 FE Unsoed ada penerimaan PGSLP dengan ikatan dinas , aku daftar dan diterima dijurusan Bahasa Inggris , tetapi baru 1/2 tahun aku berhenti karena aku pindah ke Jakarta untuk merantau cari kerjaan .
Mas Pur tinggal di Cempaka Putih  dengan temannya namanya Robin , mas Pur bekerja di Koperasi AD bersama Giyanto di Diskum Abri Lapangan Banteng , ikut Pa Prayitno ( alm ) .

Mas Tejo waktu itu kontrak rumah di Rawasari , jalan Haji Ten , beliau menjadi Guru SDN di Rawamangun sambil kuliah di IKIP Negeri Jakarta sampai lulus jadi Sarjana Pendidikan jurusan BP , maka ia mendaftar menjadi Pegawai Negeri dan diterima menjadi Guru SMA di Cijantung , karena sesuatu hal Ibu dan Ayah pindah dari Purwokerto ke Jakarta ngikuti mas Tejo di Rawasari , sambil buka warung kebutuhan pokok sehari hari . Pa Amin ( alm ) menolong  saya masuk dan bekerja di PT Indomarine Shipyard di Tanjung Priok , maka keluarga tertolong dengan adanya hasil yang tetap , sehingga jualannya makin banyak .Kami tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada Alm Amin Suyitno semoga amal nya dapat dibalas oleh Allah swt  dan diampuni dosa dosanya . Amin. 


Keluarga Sumaryanto adik kami  juga kontrak di Rawasari dekat rumah , dia mengajar di SMEA Mekarsari  ulau Mas , Jakarta Timur , lalu aku ditarik ikut ngajar SMEA Mekarsari  Pulau Mas pada hari Sabtu saja .

Sumaryanto kemudian diterima di Pegawai DKI bagian olah raga . Karena sudah kerja lalu beli tanah di Cijantung dan mendirikan rumah sendiri sampai sekarang .

Waktu kerja pertama kali di Tanjung Priok ,   gajian pertama saya dicopet  diderah Permai Tangjung Priok , sehingga orang rumah yang nunggu agak kecewa juga . PT Indomaine Ship Yard adalah tempat aku pertama kali bekerja , sehingga dapat dijadikan sebagai pengalaman hidup yang tak terlupakan . Karena distu kami belum tahu soal kerja sehingga banyak kekeliruan  dan disitu aku emang tidak ada masa bimbingan agar dapat bekerja dengan baik , tetapi dibiarkan saja sehingga aku banyak melakukan keslahan dan keterlambatan karena baru pertama kalinya  kerja . Karena sudah tidak betah bekerja disitu dan suasananya kurang nyaman maka aku cari sendiri tempat bekerja yang baru , kebetulan di koran ada lowongan untuk PT Diamond Cold Storage , setelah aku diwancarai aku diterima mulai bekerja , karena pabrik tersebut baru mulai maka aku sering kerja lembur . Aku diterima dibagian Engineering Admistration , seperti membuat catatn lembur , pergudangan dll.



Di Indomarine setelah +/- 1,5  tahun kami pindah tempat ke PT Diamond Cold Storage , disini gaji lebih tinggi dari pada di PT Indomarine , malah saya bisa kuliah di Sekolah Tinggi Management Industri milik Departement Perindustrian dengan mengikuti test . Kuliahnya pada malam hari dari jam 19.00 sampai dengan jam 21.00  jaraknya cukup jauh yaitu di Jalan Tulodong Bawah , Kebayoran Baru , menjelang ujian akhir saya perlu  biaya maka aku putuskan untuk keluar agar mendapatkan uang pesangon  dari PT Diamond Cold Storage .Kerja di Pabrik Es Cream PT Diamong enak juga karena sering makan es cream , setiap saat . Setiap akan memproduksi rasa yang baru , kita  selalu mencicipi es tersebut sebelum dipasarkan .


Kecuali itu apabila para pekerja yang membetulkan mesin yang rusak atau mengganti lampu didalam cold storage yang bersuhu dibawah nol derajat celsius , biasanya keluar membawa beberapa es crem  untuk dibagi dan dimakan bersama di pabrik .Di PT Diamond teman yang aku ingat sampai sekarang adalah : Bp Suwandi , Lie Swi Tju  , bosnya  bagian engineering , orangnya baik sekali , mendidik dan baik terhadap bawahan , Tumin , Hermanu , Sakim , sebetulnya aku ingat rupanya tetapi lupa namanya , mungkin karena sudah manula sehingga otak makin turun memorinya dan kecerdasannya , ini adalah wajar dan alami bagi orang orang yang sudah diatas 60 tahun .


Selesai kuliah dengan mendapat embel embel MSc sesuai dengan keputusan Menteri Perindustrian .

Setelah lulus dari STMI kami jadi dosen di STIE Kusuma Negara  di Cijantung , mengajar Matrix, Managment Produksi , Management Umum ,  sampai menjadi Pembantu Dekan Bidang Kemahasiswaan dan diangkat menjadi Dosen Tetap , tetapi karena bekerja double pagi PT KHI pada hari Sabtu dan malam hari ngajar , mungkin terlalu capai jadi sering sakit sakitan , maka Dosen STIE kami tinggalkan .
Ngajar  di Fakultas waktu itu honornya sedikit karena Universitasnya masih baru perlu perjuangan , sehingga cukup untuk membeli jajannan saja .

Selain itu aku juga ngajar di Fakultas Ekonomi UIDM Universitas Islam Darul Mukminin di Jatinegara pada malam hari , sebelum kerja di PT KHI kami juga ngajar SMEA , STM Jurusan Management Industri Pangudi Rahayu dibawah pimpinan Bapak Sumardi dan Soeroto dan saya sudah  sempat diangkat jadi Guru tetap . Karena saya diterima di PT Krakatau Hoogoven International Pipe Industries  KS Group , sehingga waktu mengajar menjadi cuna hari Sabtu saja , kemudian ada perubahan hari masuk di PT KHI Pipe Industries dimana hari Sabtu tadinya libur menjadi  masuk kerja sehingga , guru di STM , dan SMEA Pangudi Rahayu Cijantung kami tinggalkan juga STIE kami tinggalkan . Selain itu kami juga pernah mengajar Ilmu Bumi Sosial  Ekonomi di SMA Katolik Slamet Riyadi ,dimana mata pelajaran ini tidak disukai murid murid  juga mengajar di SMA Negeri 14 dimana Sudhana Kowangid mengajar disitu , tetapi karena saya ga cocok dengan mata pelajaran yang kami berikan kami keluar dan masuk menjadi Pegawai PT KHI Pipe Industries KS Group .



Sebelum masuk ke PT KHI Pipe Industries Pipe KS Group ,setelah lulus S1 , saya pun sudah mencoba mengikuti  test ke  Departement Perindustrian tetapi gagal, juga kebeberapa perusahaan swasta tetapi gagal juga, ini karena kemamouab Bahasa Inggrisku kurang lancar dalam percakapannya , untuk itu kepada anak anaku agar Bahasa Inggris dikuasai , makanya Pandu dan Tias putraku agar ikut belajar  Bahasa Inggris di Lembaga Indonesia Amerika ( LIA ) , agar dapat lancar bercakap cakap dan menguasai gramar Bahasa Inggris untuk persiapan masuk keduaia kerja .


Alhamdulillah kebetulan Om saya Bp Sony Harsono adalah sebagai Pejabat di Segneg , kami supaya ikut test di PT Krakatau Hoogoven International Pipe Industri di Wisma Metropolitan dan keterima sebagai Assisten Perencanaan Produksi Control .


Disitu pendapatan naik pendapatannya ( gajinya )  dibanding dengan waktu kerja di PT Diamond Cold Storage sehingga keluarga Bapak dan Ibu agak tertolong ekonominya .



Untuk itu tidak lupa atas jasa jasanya Om Son kami ucapkan terima kasih semoga Allah swt membalas kebaikannya . Amin ya Rabbal alamin.


Setelah kerja di PT KHI Pipe Industri beberapa bulan kemudian aku nikah dengan orang Klaten yaitu Sukiyati SMPh  yang bekerja di Rumah Sakit  Umum Purwokerto .


Karena masih kerja di Purwokerto aku setiap bulan kesana naik kereta Api atau Bis , sehingga pekerjaan agak tertanggu karena pada hari Senin harus bekerja jadi sering ngantuk .

Maka kuputuskan agar istri pindah kerja di Jakarta , karena sedang hamil  8 bulan , dan 10 September 1982 melahirkan putra satu yang bernama Judge Septopanduviyatmo dirumah Sakit St Caroles Cijantung , waktu itu kami kontrak di Pasar Rebo dekat Pabrik Susu Indomilk Cijantung bersama  Ibu , Bapak , Rum , Eka dan Eko , Sukiyati , .

Kemudian aku beli rumah BTN di Kelurahan Jakamulya , Bekasi Selatan sampai sekarang , akupun dengan berat meninggalkan atau berpisah rumah dengan kedua orang tuaku dan adik serta Eko . Setiap Minggu aku usahakan kerumah kedua orang tuaku , untuk menghibur dan melihat keadaannya .


Bapak dan Ibu masih ngontrak di Cijantung beberapa tahun ,  Bapak biarpun sudah pensiun masih mengerjakan pengetikan majalah Theosofi dengan diketik pada kertas stensil lalu dicetak dan dijilid sendiri , lalu diposkan ke kantoe pos di lapangan Banteng juga dikerjakan sendiri . Karena rumah kontrakan didaerah Pasar Rebo kurang representative terutama Listrik dan WC nya banyak masalah ,  lalu pindah ke Depok Timur II dekat dengan keluarga Sudhono Kowangid .

Pada suatu saat  ketika aku sedang tugas ke Cilegon dapat kabar bahwa Ibu meninggal dunia dirumah jalan Danau Batur , Depok Timur II  , dan pada saat itu Bapak sedang sakit darah tinggi di Rumah Sakit Jakarta dan dianjurkan untuk opname . Pada waktu itu saya sangat sedih dan duka karena kehilangan ibuku yang paling kucintai , tetapi karena itu adalah takdir Allah swt , maka kita harus merelakan dan mendoakan agar arwah beliau diterima disi Allah swt dan diampuni dosa dosanya .


Sebelum Ibuku dipanggil oleh Allah swt  , pada saat istriku ( Sukiyati ) mau ambil baju bajunya Bapak dirumah untuk dibawa kerumah sakit Jakarta dimana Bapak diopname karena tensinya meningkat sehingga perlu diobati dan istirahat  , tiba tiba Ibuku ( almarhmah )  dadanya sesak dan meninggal dunia dirumah disaksikan oleh istri saya  Sukiyati .


Setahun kemudian Bapak kami menyusul dipanggil Allah swt  di Depok Timur II dan dimakamkan di Pemakamam umum Depok Timur II, dekat dengan makam Ibunda.


Semoga kedua orang tuaku yang telah berjuang mati matian membesarkan  keenam putra putrinya dengan ikhlas , mendapatkan tempat disisi Allah swt dan diampuni dosa dosanya serta dibalas sesuai dengan  amalan amalannya dalam menjadikan kita semuanya menjadi keluarga yang berbahagia , Ya Allah swt Jauhkanlah kedua orang tua kami  dari siksa kubur dan siksa api neraka  , ya Allah  masukkanlah kedalam sorga kedua orang tua kami, dan kasihanilah kedua orang tua kami seperti kedua orang tuaku   mengasihi kami dan menyayangi kami diwaktu kecil  hingga besar . Amiin ya Rabbal alamin .
Semasa hidupnya di Depok Timur selalu minum air putih beberapa gelas diwaktu pagi , dan jarang makan daging atau ayam , yang sering dimakan adalah sayur sayuran .

Pada waktu itu kira kira tahun 1983  Kebetulan Rumah Sakit Jakarta membutuhkan Fisioterapi  dan kantor saya dekat dengan Rumah Sakit Jakarta, dan istri aku antar untuk mendaftar menjadi Fisioterapi , setelah dites lalu diterima dan bekerja di Rumah Sakit Jakarta . Pada waktu itu masuknya pagi terus , keadaan Rumah Sakit masih kecil , kemudian Rumah Sakit dibangun dengan bertingkat 4 .


Mulai tahun 1983 kami pindah kerumah BTN Jakamulya , disini kami pada  tanggal 13 bulan Juli 1984 mendapatkan putra yang ke dua yaitu Akeda Bagus Jullysetiasgi , lahir di Rumah Bersalin depan Pasar Sumber Arta , Bekasi .


Kedua putra kami sekolah SD Negeri Jakasetia , kemudia keduanya juga Sekolah di SMP Negeri I Bekasi , kemudian Pandu melanjutkan di SMA Negeri I Bekasi ,.

Sedang Akeda Bagus Jullysetiasgi melanjutkan SMA Negeri II Bekasi .


Alhamdulillah sekarang kedua putraku sudah nikah semua dan bekerja semuanya , ini adalah berkat pertolongan Allah swt . untuk itu kami bersyukur kepada Allah swt yang telah memberikan nikmat nikmat islam , Iman , kesehatan , panjang umur dan dapat menikmati cucu yang  menggembirakan dan membahagiakan kami . Semoga kedua anak kami menjadi anak yang soleh  dan menjadi keluarga yang sakinah , warachmah , mawadah . Amiin ya rabbal alamin .

Putra pertama Judge Septopanduviyatmo setelah lulus dari Tehnik Elektro ITB , pertama kali bekerja di kantor yang bergerak di IT kantornya di Gedung Mulia jalan Jendral Gatot Sibroto , tidak sampai setahun ia pindah kerja  dipengeboran minyak  milik Amerika di PT Haliburton  , 2 minggu dilaut 1 minggu libur kemudian dilaut lagi , dua kali dikirim ke Amerika Serikat untuk belajar di Houston .

Karena ia ingin hidup stabil dekat dengan keluarga maka pindah ke PT Conoco Philip Indonesia , bidang perminyakan  milik Amerika juga , tetapi kelautnya jarang hanya apabila ada keperluan yang urgent . Ia dapat istri dari Cimahi namanya Hamidah S.Sos  dan sekarang sudah mempunyai putera yang bernama Alyasa Gemi Jayandra usianya sekarang sudah 2 tahun 5 bulan dan sudah pintar ngomong ..

Sedang putra ke dua setelah selesai Kuliah dari  Sistim Komputer pertama kali kerja di Samodra Group sebagai Tenaga TI , kemudian pindah ke PT yang ada di Kebayoran , kemudian pindah lagi menjadi Asst Dosen Universitas Paramadina , kemudian bergabung dengan Universitas Gunadarma dan diberikan kesempatan Kuliah di S2 Tehnik Elektro pada malam harinya , sekarang sudah sekesai S2 nya.

Ia dapat istri dari Pekanbaru namanya Dwi Widiastuti S.Kom , MMSI
Selain itu ia menerima order order proyek proyek IT di Perusahaan perusahaan yang membutuhkan , sehingga habis kerja malamnya kerja lagi dirumah .

Semoga anak anak kami dimudahkan segala urusannya dimudahkan rezekinya   dan bahagia didunia dan akhirat kelak .  Jangan tinggalkan sholat anak anakku , carilah ilmu yang bermanfaat bagimu dan orang lain . Pelajari ilmu agama  Islam dengan seutuhnya kemudian diamalkan  insya Allah , Allah swt akan membalas kebaikan dan amalan2 baiknya di akherat kelak . Amiin .


Ya Allah swt semoga sisa hidup kami didunia bermanfaat bagi  keluarga , masyarakat , agama dan dapat menjadikan hidup yang lebih baik ibadahnya dan semoga kami  diampuni dosa dosa yang lalu , dosa sekarang dan dosa dosa yang akan datang . Ya Allah swt mudahkanlah saya dalam menghadapi sakatul maut nanti ,semoga kami mati dalam khusnul khotimah serta  jauhkan lah kami dari siksa kubur dan siksa api neraka yang maha dasyat , serta masukanlah kami kedalam syorga yang tertinggi . . Amiiin ya raball alamin .



Perlu kami tambahkan Bapak Sujadi Adiwijaya dan Ibu Sukarti mempunyai 8 putera yaitu :



Dari kanan Purwanto ,SPd, Drs. Purtedjo ( Alm ) , Purnomo , Puwaningrum , Purwantiningsih , Purwandari .
                     


1. Purwanto , SPd , sekarang tinggal di Kranggan jadi Guru SMA Negeri  dan swasta
    di      Jakarta , mempunyai putera 3 orang laki semua  yaitu :
    (1 )   Adhi Dermawan  SE ,punya putera 1
    (2)    Bambang Setyadi , punya putera 2
    (3)  , Chandra  Budiwaskito sudah nikah.


2. Drs. Purtedjo  ( almarhum ) mempunyai putra 3 orang , yaitu
   (1 )  Diah Ika Pratami Ika , sarjana Apoteker dan sudah punya putera 3 orang
   (2)   Dwi Anna Tunjungsari ( almarhumah )
   (3)   Triyanto Haryo Nugroho ( Galuh ) , sekarang jadi santri di Pesantren Bantul , Jawa Tengah .


3. Purnomo  . mempunyai putera 2 orang yaitu  :
    ( 1) .  Judge Septopanduviyatmo ST , istrinya Hamidah S.Sos ( punya putera 1 dan puteri 1 ( Safiah Jedah Kirana ) dan   Alyasa Gemi Jayandra ( putra pertamanya )
    ( 2 )   Akeda Bagus Jullysetiasgi , S.Kom, MT  sudah nikah dengan Dwi
             Widiastuti,Skom , MMSI


4. Purwito ( almarhum )


5. Purwaningrum , putrinya Eka Suprihatiningsih sudah nikah dan punya anak
    satu  namanya Alfiah .


6. Purbiantoro ( almarhum ) .


7. Purwantiningsih  nikah dengan Sudhana Kowangid punya putera  5 orang
    (1) Eko Pujiono ( almarhum  ).punya putera 3 orang
    (2) Dwi Donawati ( almarhumah ) punya putera 3 orang
    (3) Triyadi Bayu Sakti punya putera 2
    (4)  Sudanti Dhani Romeigo , SE
    (5)  Nurus Pentawati , punya putera 4 orang , sekarang sedanghamil kembar


8. Purwandari ( almarhumah )nikah dengan Sumaryanto  ( almarhum  ) punya putera / puteri 4 orang .
     (1) Rita Handayani , SE  punya putera 2 , tinggal di Cijantung
     (2) Reny Pujiastuti  ,SPd punya putera 1 , tinggal di Jogyakarta
     (3) Riono Basuki ( Uki )Spd
     (4) Rianur Wijayanti 
.
Demikian ceritera kami  semoga bermanfaat bagi keluarga kami dan lainnya , dan akan direvisi bila ada tambahan2 yang aku ingat ..

Selasa, 19 Juli 2011

Pemandangan rumah rumah panggung di Jaruju , Pontianak .

Pasar tradisional di tepi jalan Alpokat , Jaruju Pontianak pada pagi hari , saya sempat belanja batu bateri alkaline untuk mengambil foto, karena sudah habis 6 batu bateri ..

Ditepi jalan Alpokat , dilingkungan pasar Jaruju , Pontianak di waktu pagi ,tanggal  17 Juli 2011.

Masjid di Jaruju , yang terletak dipinggir kali diaerah pinggiran Pontianak .Kalimantan Barat .

Disamping rumah di daerah Jaruju ada saluran air yang airnya hitam , tidak layak untuk minum dan mandi . Tetapi disini air tersebut dipakai juga untuk mandi ..

Rumah rumah panggung di Jaruju , untuk mencegah air masuk kerumah .

Salah satu   gang di daerah Jaruju , rumahnya juga sebagian besar diatas  panggung , untuk menghindari air pasang 

Salah satu perahu yang nyangkut dipinggir kali , karena di aliran depannya ada gundukan tanah , sehingga perahu tidak dapat lewat .

Mobil Kijang  KB 1036 AV yang kami sewa selama satu hari untuk keliling keliling kota Pontianak .

Tampak anak anak di Jaruju sedang berpose didekat gardu keamanan .

Henindya Tillotama Ayumi dan Bella Kusuma Desy Wardhani sedang berfoto bersama anak anak di desa Jaruju .

Masjid Al Mukminin di Jaruju, Pontianak , Kalimantan Barat
Antrian motor dan mobil untuk membeli Premium cukup panjang pada tanggal 17 Juli 2011 di Pontianak
Rombongan dari Jakarta dan Klaten nginap di rumah saudaranya penganten wanita di Keluarahan Jaruju , Pontianak . Jumlahnya 9 orang tidur dilantai atas dan lantai bawah , untuk yang wanita tidur dikamar untuk yang laki laki tidur di luar kamar . 
Disana air bersih sulit didapat , jadi haruis menampung air hujan di Bak Penampung atau jamban2 besar yang ditaruh diluar untuk menampung air hujan .

Perahu sedang ditambat ditepi sungai didaerah Jaruju , Pontianak , Kalimantan Barat .

Di daerah Jaruju lokasinya dekat sungai kecil yang menuju ke laut

Rumah tempat rombongan menginap didaerah Jaruju dekat pelabuhan container .

Di sebelah rumah ada tanah kosong yang dibangun untuk Gereja  dan tempat peti kemas .

Henindya Tilotama Ayumi , Sukiyati , Bella Dessy Kusumawardhani  sedang membungkus bawaan untuk acara kad nikah , di Pontianak 20 Juli 2011

Perahu untuk mencari ikan dilaut tertambat di Kali dekat perkampungan , karena air sedan surut

Rumah rumah didaerah pinggir kali hampir semuanya panggung , untuk mencegah meluapnya air
Add captionJalan diperkampungan Jaruju , jalan dibeton agar kalau banjir tidak rusak .

Rumah tempat dimana kita menginap selama 2 hari di daerah Jaruju , Pontianak

Senin, 18 Juli 2011

Acara Resepsi Pernikahan Budi dan Ekha 16 Juli 2011 di Pontianak , Kalimantan Barat .

Pesawat Lion dari Jakarta tiba di Bandara Supadio Pontianak para penumpang dijemput Bis untuk menuju  kegedung Bnadra .

Setelah naik bis semua penumpang menuju tempat pemeriksaan barang dan mengambil bagasi .



Suasana Banadara Supadio Pontianak sewaktu chek out .
Dibandara Sukarno Hatta pada tanggal 15 Juli 2011 menunggu boarding Pesawat Lion yang akan berangkat jam 09.45  WIB menuju Pontianak , Kalimantan Barat

Para penerima tamu terdiri dari anak anak remaja di gedung Pertemuan Rimbawan ,Dinas Kehutanan , Pontianak Kalimantan Barat 16 Juli 2011

Kedua orang tua penganten Pria ( Budi ) duduk dipelaminan mendapingi kedua mempelai mulai jam 13.00 sampai dengan 18.00 digedung Pertemuan Rimbawan Dinas Kehutanan Pontianak , Propinsi Kalimantan Barat pada tanggal 16 Juli 2011, didampingi Sukiyati , Suwarni , Henindya Tilotama Ayumi , Bella Desi Kusumawardhani , Purnomo yang ambil fotonya .


Kedua orang tua mempelai wanita duduk di pelaminan mendampingi penganten .

Pengfanten didampingi keluarga Suwarni yang datang dari Subang Jawa Barat .




Kedua mempelai Budi dan Eka diapit oleh Sukiyati dan Suwarni di Gedung Pertemuan Rimbawan Dinas Kehutanman Pontianak , Kalaimantan Barat  16 Juli 2011



Kedua mempelai diapit oleh Sukiyati dan Purnomo SA di Gedung Pertemuan Rimbawan Dinas Kehutanan , Pontianak , Kalimantan Barat 16 Juli 2011.

Sukiyati dan Suwarni kaka beadik di Gedung Pertemuan Rimbawan Dinas Kehutana Pontianak , Propinsi   Kalimantan Barat




Gedung pertemuan Rimbawan Dinas Kehutanan Kalimantan Barat Jalan St Abdul Rachman  tempat diadakan acara resepsi pernikahan Budi - Eka .

Sukiyatai , Budi , Eka , Suwarni di acara resepsi Pernikahan di Gedung Pertemuan Rimbawan jalan St Abdulrachman   Pontianak 16 Juli 2011.

Barang barang bawaan mas Kuwat cukup banyak dibawa troley disatukan dengan barang2 kita .

Tampak gedung Terminal Bandra Supadio Pontianak, Kalimantan Barat


Tempat parkiran mobilpenjemput dan pengantar   di  Bandara Supadio Pontianak
Taman pinggiran jalan jalan di kota Pontianak, Kalimantan Barat

Monumen bambu kuning runcing ditengah kota Pontianak, Kalimantan Barat

Tampak Bandara Supadio Pontianak dilihat dari Bis yang menjemput ke Pesawat untuk dibawa ke tempat menunggu  ( chek qout )





Bangunan Bandara Supadio Pontianak , Kalimantan Barat .



Jalan jalan di Pontianak sebagian hijau dengan pohon pohon

Pada tanggal 15 Juli 2011 aku bersama  Sukiyati ( istri ) Suwarni ( adik ipar ) Henindya Tilotama Ayumi , Belas Kusuma Wardhani  ke Pontianak naik Lion Air via Bandara Sukarno Hatta .











Gedung Balai Pertemuan Rimbawan  Jalan St Abdulrachman  Dinas Kehutanan tempat berlangsungnya acara resepsi pernikahan Budi ( Klaten ) Ekha ( Pontianak ) pada tanggal 16 Juli 2011

Tempat pelaminan pernikahan Budi dengan Ekha di Gedung Pwertemuan Rimbawan Dinas Kehutanan  Pontianak 16 Juli 2011
Acara akad mikah dirumah Ekha jam 08.30 16 Juli 2011

Gedung Pertemuan Rimbawan  milik Dinas  Kehutanan Pontianak

Tempat pelaminan kedua mempelai Budi dan Ehka di Gedung Pertemuan Rimbawan Dinas Kehutanan  Pontianak tanggal 16  Juli 2011

Jam 06.00 kami berangkat diantar oleh adik ipar Sunarno ke Bandara Sukarno Hatta , kita berangkat pagi pada hari Jumat , untuk menghindari kemacetan yang terjadi setiap hari pada jam jam sibuk jam 06.30 sampai dengan jam 09.00 .
Sampai di Bandara untuk jurusan Pontianak yang nerangkat jam 10.45 masih sepi penunggu , tetapi nggga mengapa dari pada terlambat lebih baik pagi sudah sampai .

Pesawat berangkat jam 11.00 dan sampai di Bandara Supadio Pontianak jam 12.15 sehingga kami tidak dapat ikut sholat Jumat ,.


Disana kami bertemu dengan keluarga Kuwat dan istrinya yang telah datang lebih dahulu dari  Yogyakarta . Jam 13.00 kita menuju ke rumah saudaranya Ekha di daerah Jaruju dekat dengan Pelabuhan Container .
Kita semua berjumlah 8 orang  yang satu orang yaitu Sunar datang pada malam hari , sehingga rombongan menjadi 9 orang semuanya berkumpul di rumah saudaranya ibunya Ekha ( calon penganten ) .

Didaerah Jaruju tempat kami menginap rumah rumah sekitarnya hampir semuanya  dalam bentuk rumah panggung , karena air sering naik kalau sedang pasang . Setiap rumah punya jambang  besar untuk menampung air hujan yang dipergunakan untuk air minum dan air mandi .

Pagi hari Sabtu kita mengantar penganten kerumah calon penganten untuk akad nikah diiringi dengan tabuhan marawis . Akad nikah berlangsung jam 09.00 sampai jam 10.00  .

Setelah akad nikah pada jam 12.00 dilangsungkan acara resepsi pernikahan di gedung Pertemuan Rimbawan Dinas Kehutana Kehutanan , Pontianak , Propinsi Kalimantan Barat  . Acara berlangsung mulai jam 13.00 sampai jam 18.00 , pada sore hari hujan datang dengan derasnya .
Pada siang hari tamu tamu masih sedikit tetapi setelah sore hari tamu mulai berdatangan .
Jam 18.30 rombongan kami pulang kerumah tempat kita menginap di Jaruju .

Pagi hari Minggu tanggal 17 Juli 2011 kami pamit pada jam 08.00 untuk chek of untuk sekalian keliling kota Pontianak dan belanja oleh oleh makanan khas Pontianak dan jeruk Pontianak dan ke Tugu Khatulistiwa , dimana disitu juga ada barang2 khusus Kalimantan Barat seperti pedang mandau , kaos berlogo Tugu Khatlistiwa , kain khusus buatan Pontianak , dari Tugu Khatulistiwa menuju saudaranya mba Harni istrinya Mas Kuwat yang rumahnya dekat Bandara Supadio kemudian langsung  menuju Bandara Supadio Pontianak .

Pertama tama kami mencari tempat untuk makan pagi , kami  9 orang makan di Restoran somay Bandung  yang letaknya di depan Polres Pontianak  dekat Mall .

Habis makan pagi lalu rombongan mencari oleh oleh , karena tidak tahu tempatnya kami ditujukkin oleh Drivernya yang kebetulan orang Pontianak yang biasa membawa mobil sewaan kemana mana . Mobil kami sewa selama satu jhari dengan drivernya Rp. 250.000,- premium kita isi .
Habis belanja oleh oleh khas makanan Pontianak yaitu kue kue dari Lidah buaya , lempau durian , jeruk Pontianak , kita diantar menuju Tugu Khatulistiwa melalui sungai Kapuas dan sungai Landak .

Sampai di Tugu Khatulistiwa kita masuk ke dalam kubah dbawah tugu Khatulistiwa yang dibangun sejak tahun 1930 oleh Belanda ., kemudian mampir ke toko sovenir khusus barang buatan Pontianak seperti kaos bergambar tugu Khatulistiwa , lampu miniatur Tugu Khatulistiwa yang dapat mutar dengan  lampu lampu , pedang mandau dan es khusus lidah buaya .

Setelah puas melihat lihat tugu Khatulistiwa kita menuju Bandara dan karena sudah hampir sore mampir makan dulu , kemudian mampir kerumah saudaranya ma Kuwat didekat Bandara .
Habis mutar mutar tahu tahu sudah waktunya cek in di Bandara jam 15.45 dan kamu buru buru urun ngurus barang2 bagasi . Setelah selesai ngurus bagasi ada pengumuman bahwa pesawat delay 2 jam , baru beberapa menit ada pengumuman lagi bahwa pesawat Lion  didelay lagi samapi 3 jam . Karena delay maka semua penumpang dibagi kardus makanan .

Sampai di Bandara Sukarno Hatta jam  22.00 dan dijemput Heru Warsono dengan Inova , dan sampai rumah jam 23.00 . Kemudian rombongan Subang pulang kerumah setelah makan malam di Kepodang c7 , Jakamulya ,  Bekasi  Selatan .