Selasa, 26 Februari 2013

SEjarah kehidupan Purnomo sejak lahir sampai tahun 2013

09 Juni 1946 menurut ceritera dari almarhum kedua orang tua kami yaitu Ibu Soekarti dan Bp Sujadi Adiwijaya , aku dilahirkan di desa Kracak Ajibarang pada agresi Belanda . Sehingga aku dilahirkan di saat pengungsian .
Almarhumah Ibu kami adalah Putri kedua dari Djojosoedarmo
Saudara saudara dari Ibu kami sebagai berikut  :

1.   Bambang Soebekti SH  ( almarhum )
2.   Sukarti  ( almarhumah )
3.   Karlinah  ( almarhumah )
4.   Kusbandiyah  ( almarhumah )
5.   Prayitno  SH  ( almarhum )
6.   Amin Suyitno ( almarhum )
7.   Ir, Sony Harsono  ( almarhum )
8.   Sutrisno ( almarhum  )
9.   Raharjo Milono  masih tinggal di Purwokerto 
10  Soediarto  .( almarhum )

Dari Keluarga Bapak kami Sujadi Adiwijaya :
Asal dari R Surawikarta  ( Penatus Kracak )
1.   R Ngt  Sambiyah
2.   Bapak Sukirman
3.   R Ngt Runtah
4.   R. Ngt  Diwan
5.   R. Ngt  Sukimah
6.   R. Ngt Umar
7.   Bapak  Sujadi  Adiwijaya
8.   R Ngt Siti 



 Aku baru dapat membayangkan betapa  sulitnya  untuk menghidupi putra putranya yang berjumalh 3 orang dikala itu . Ibu waktu itu berjualan kain kain batik untuk menambah uang belanja . Karena sebagai PNS yaitu Guru SD sudah barang tentu gajinya pas pasan untuk menghidupi  8 jiwa .
Maka Ibu jualan kain batik , dimana kain batik diambil dari teman dekatnya Ibu Rejo , kemudian kain tersebuy\t dijual secara kredit kepada Ibu Surono dalam jumalah banyak . Setelah beberapa tahun ternyata uang hasil kreditan macet sehingga yang bertanggung jawab adalah Ibu untuk pembayaran ke Ibu Rejo . Kemudian Ibu ke pengadilan agar uang dapat kembali , dan hasil sidang Ibu Surono tidak dapat membayar sekaligus tetapi dengan mencicil .
Itulah perjuangan orang tua kami untuk meghidupi 6 jiwa .
Kami sekeluarga harus bersyukur kepada Allah swt , dan harus selalu berdoa semoga kedua orang tua kami diterima disisi Allah dan diampuni dosa dosanya , serta dibalas amal baiknya . Dan semoga kedua orang tua kami  dijauhkan dari siksa kubur dan siksa api neraka . Ya Allah swt kasihanillah kedua orang tua kami seperti orang tua kami mengasihi kami dari kecil hingga besar. Amiin.

Kami ada 8 bersaudara yaitu  :

1. Purwanto SPd
2/ Drs Purtedjo ( almh ) dimakamkan di Cijantung
3. Purnomo
4  Purwito ( alm ) dumakamkan di Cikebrok Purwokerto
6. Purbiantoro ( alm ).di Banjarmulya Purwokerto
7. Purwaningrun
8.  Purwandari  ( almh ) dimakamkan di Cijantung

Setelah besar berumur 12 ahun  kami tinggal di jalan Sokanegara , Kedung Wuluh Purwokerto, dibelakang rumah kami adalah pemakaman umum yang banyak pohon2 tinggi .
Kalau ada yang baru dimakamkan aku merasa takut kalu buang air besar pada malam hari , karena wc nya bergandengan dengan kuburan .
Dibelakang kuburan tua tersebut ada lapangan sepak bola dan persawahan , dimana kami kalau habis sekolah main di sawah dan mandi disungai Banjaran atau Tanjlik . Disitulah saya belajar berenang . Waktu itu air sungainya bening sekali , air sungainya banyak batu2 besar . Pagi hari kalau libur aku dan teman2 sekampung jalan2 ke Tanjlik dan mandi disitu , air juga masih bening hijau .
Waktu kami SMP dan SMA Kalau kita naik kelas ada acara jalan kaki dari Purwokerto ke Baturaden pulang pergi dengan orang tua atau teman .

Kalau libur saya masih sekolah SD dengan tetangga main ke Stasiun Kereta api di  Kober lalu naik kereta langsiran distu atau kadang2 ikut sampai di stasiun Kranji .
Pernah suatu hari waktunitu saya masih kuliah di UNSOED Fakutas Ekonomi  aku naik sepeda sendirian ke Patikraja dipinggir sungai Serayu  lalu ke Banyumas  dari Banyumas lewat Sokaraja lalu pulang kerumah , padahal sepedanya sepeda butut , itulah pengalaman yang tak terlupakan .

Ibu dan Ayah kami kadang2 pergi ke sungai  Banjaran untuk mencuci baju baju kami , waktunitu saya masih duduk disekolah SD  Sokanegara .
Sebelum sungai banjaran ada sungai agak kecil namanya sungai Jurig airnya tidak begitu deras  , saya sering mencari ikan disitu dengan seser . Dipinggir sungai ternyata banyak ikan2 kecil dan udang2 kecil
Setelah dapat kami goreng sendiri untuk lauk pauk pada siang harinya .
Waktu masih kecil aku belum tahu betapa beratnya orang tua kami mencari penghasilan dengan cara memutar uang yang pas menjadi lebih banyak sehingga cukup untuk biaya sekolah .
Memang betul bahwa orang tua itu sayang kepada anak sepanjang masa sedang anak sayang kepada orang tua sepanjang galah.

Sampai tamat SD . Pertama kali aku sekolah Taman Kanak Kanak Ibu Is di belakang Alun Alun Purwokerto , setelah SD aku disekolahkan di SD Alun Alun dimana Bapak saya mengajar disitu , kelas 4 aku rapotnya jelek , karena itu dipindahkan ke Sekolah Latihan SGB Negeri II di Jalan  Gereja .

Sehabis sekolah hampir setiap hari aku pergi ke Sarag Sereg tempatnya mbah Kakung dan Putri Djojosoedarmo , sampai disana aku sering disuruh memijati kaki mbah kakung maupun mbah Putri Djojosoedarmo .Aku didiik dengan keras untuk dapat lulus dari SD , setiap sore aku harus mengerjakan berhitung yang diperkirakan akan keluar dalam ujian SD. Akhirnya aku lulus dengan nilai rata2 8 dan diterima di SMP Negeri II Purwokwerto .Setiap hari aku berangkat Sekolah jalan kaki lewat pinggiran kali tanjlik . Dari rumah biasanya lewat lapangan bola di SEkolah Bruderan .Di SD Latihan ada pelajaran oleh raga dan menanam padi dibelakang sekolah . Habis di sawah lalu mandi disungai di dekat lapangan Olah Raga SMPN II dan SMPN III .
Dikala SD aku ingat punya teman yang namanya Walam , kalau sore ia kerja nunggu pintu Bioskop dekat Alun alun . SEhingga kalau aku mau nonton aku dimasukkan temanku tanpa bayaran, rasanya senang dapat nonton bioskop .
Di Sokanegara aku hidup bersama dua kakak 3 adik perempuan semua .
Kala itu Bapak jadi Guru SD di Tipar lalu pindah ke Karangluwas jadi Kepala Sekolah lalu dipindah lagi di Karangnangka , dan akupun sering ikut kesana naik sepeda . Kadang lewat jalan yang dekat memlalui sungai Banjaran .
Jarak dari rumah ke Karangnangka cukup jauh ditempuh dengan  naik sepeda.
Dari Karangnangka dipindah lagi ke Karang kobar Kabubaten Banjarnegara , menjadi Penilik Sekolah SD .Tempatnya cukup jauh dari Banjar negara .
Dari Purwokerto naik kereta api batubara , kemudian dari stasiun Banjarnegara negara ke Karang kobar naik angkot , malah kadang2 jalan kaki .
Itulah perjuangan orang tua kami betapa beratnya , aku dapat membayangkan  beratnya kerja didaerah desa yang jauh dari Kota ,
Perjalanan naik kereta api sangat menyenangkan dari Purwokerto ke Banjarnegara naik kereta api , melalui sawah2 yang menghijau , kebon2 .
Di Karangkobar waktu itu ayah ngontrak rumah dekat bukit , hawanya waktu itu terasa dingin , sehingga kalau pagi tidak berani mandi . Minyak2 di botol di wajan menjadi beku  memutih .
Waktu itu pasar di Karangkobar  cukup ramai. Entahlah sekarang , aku belum kesana lagi .SMP

Kelas II  aku tidak naik , aku pindah ke SMP Majakat ke kelas 3  di jalan Gereja sampai lulus .
Setelah lulus aku masuk ke SMA Negeri II berkat bantuan Bapak Oka yang mengajar di SMA Negeri II . Karena terlalu banyak main dan oalh raga JU Jut Siu disore harinya , sehingga belajarnya kurang  sehingga di kelas I aku tidak naik , dan betapa malunya aku sehingga ku mimta pindah saja dari SMA Negeri II . Lalu aku ikut keluarga Amin Suyitno uang tinggal  di jalan Krakatau Menteng .
Di Menteng aku tinggal bersama pamanku Raharjo Milono , Sudiarto . Mba Poni , Emy  . Setahun kemudian keluarga Amin Suyitno pindah ke Rawamangun  di jalan Bakti dekat perempatan Pramuka . Kami berangkat sekolah siang hari jam 12.00 naik bus juruan jatinegara / Kampung Melayu lalu turun di Gang Kelor lalu disambung naik Bis jurusan Manggarai .

 Aku dicarikan sekolah oleh Pa Mil sementara di SMA swasta Yumpi di jalan Tambak Manggarai dekat dengan rel kereta api sehingga kalau kereta lewat brisik sekali sehingga konsentrasi belajar sangat terganggu  .Setelah 3 bulan aku dibawaiin surat oleh Bapak untuk mwenghadap Bapak Sudaryono  teman Bapakku  ,yang ketika itu menjadi pejabat di kementerian  P dan K di Jakarta ..
Akhirnya aku pindah ke SMA Negeri 8 Manggarai dan masuk sore , karena waktu itu SMA Negri 8 numpang di SMP Negeri III , Jakarta  Selatan .

Tahun 1966 ada gejolak politik yaitu peristiwa Gestapu . Pada waktu itu pagi pagi aku naik sepeda ke ibeberapa tempat Jakarta dan keadaannya lengang .
Rumah nya Sanyoto tokoh PKI ada dibelakang rumah Pa Amin Suyitno . Pada siang hari didatangi beberapa rombongan naik kendaraan truck dan mengobrak abrik isi rumahnya serta dikeluarkan semua isinya untuk dibakar , tadinya rumahnya mau dibakar tetapi ga jadi karena ada yang melarang takut menjalar kerumah rumah tetangga yang bukan PKI.
 Disekolah SMA Negeri 8 waktu itu isinya setiap hari demontrasi ke Salemba . Watu itu namanya KAPPI dan KAPI lalu bergabung dengan KAMI di UI .

Tahun 1967 kami baru lulus SMA karena sekolahan diundur setengah tahun .
Waktu itu aku pulang ke rumah di jalan Sarag Sereg 14 Purwokerto ,karena sudah kangen dengan kedua orang tuaku  disitu adalah rumahnya Bapak dan Ibu Djojosoedarmo . Untuk menambah income Ibu menerima kost mahasiswa / pelajar .
Sebagian besar teman kuliahku juga pada kost ditempatku yaitu : Wasino , dari Kroya , ada 3 lagi yang modok dirumah Sarag Sereg .
Ada dua puteri dari anak SMA II Yaitu Wibianti dan Retno , Utami .

Tahun 1971 setelah masuk / kuliah di Universitas Negeri Jendral Sudirman yang biayanya cukup murah  . Setelah  aku ditingkat 4 Fakultas Ekonomi UNSOED , disarankan oleh Dekan bahwa lebih baik bekerja dulu karena perkulihan agak lama harus mendatangkan dosen dari Universitas Gajahmada , karena fakultasnya masih baru .
Karena biaya juga pas pas san dimana ayahku sudah pensiun . Maka kuputuskan untuk merantau ke Jakarta menyusul kakak kakak kami yang ada di Jakarta .

 Mula mula aku bergtabung dengan mas Pur yang tinggal di Cempaka Putih , tinggal bersama dengan    Robin. temannya mas Pur,  Setahun kemudian Ibu dan Ayah menyusul ke Jakarta . dirumahnya kontrakannya mas Tejo di Rawasari .

Mas Pur kerja di Koperasi AD Lapangan Banteng , kemudian ikut kursus PGSLTA lulus dan dijadikan Guru SMA Negeri di .Ciracas .

Waktu itu aku diterima di PT Indomarine Shipyard Tanjung Priok adalah perusahaan galangan Kapal yang membuat kapal dan mereparasi kapal2 yang rusak , disitu yang jadi  Direktur Personalia adalah pamanku sendiri yaitu Bp Amin Suyitno .
Karena sudah tidak betah kerja disitu dimana aku bukannya di training oleh keopala Bagian keuangan malah dipojokan terus tanpa dibimbing , sehingga aku banyak tekanan batin sehingga aku sakit tensinya naik. Kemudian setelah mendapat kerja 1,5 tahun  aku  pindah ke PT Diamond Cold Storage Ancol , perusahaan tersebut baru didirikan sehingga aku melamar sendiri dan diundang untuk wawancara dan akhirnya aku diterima dibagian administrasi tehnik dibawah Bp Liem Swi Tjuk dengan asistennya Bap Suwandi , orangnya baik seingga aku betah bekerja disitu .
Pergaulandengan teman teman juga sangat baik , baik antar departement maupun dibagian Engineering sendiri dimana aku ditempatkan .

Di PT Diamond Cold Storge  senangnya kalau ada produk es krim yang baru kita diberi kesempatan untuk mencoba rasanya  .
Karena hari Sabtu libur saya juga pernah mengajar di SMEA di Pulau Mas 

Di PT Diamond Cold Storage  aku minta ijin kuliah  ke Mr Liem Swie Tju sehingga aku dapat pulang lebih cepat agar kuliahnya ga ketinggalan  Dari situ aku dapat ikut kuliah malam hari di Sekolah Tinggi Managment Industri Jakarta dan berhasil lulus dengan gelar MSc Managemnt Industri.
 Karena aku ga punya uang maka aku minta diberhentikan agar dapat uang pesangon untuk membiayai pembuatan  thesisnya , dan aku dapat uang pesangon sebagian aku belikan motor Yamaha . Dimana kakau kuliah aku naik motor dari Rawasai  ke Blok M . Menjelang pembuiatan thesis aku jual motornya dan dibeli oleh teman kuliahku  di STMI( Sekolah Tinggi Management Industri  kepunyaan Departement Perindustrian  )
Setelah lulus saya sementara mengajar di Universitas Kusuma   di Fakultas Ekonomi selama beberapa tahun, disitu  aku diangkat menjadi Pudek I oleh Dekannya .

Kemudian di Universitas Islam Darulmukminin di Jatinegara
Mengajar di STM Perindustrian Cijantung aku diangkat mejadi Guru tetap   , SMEA pangudi Rahayu , SMA K Slamet Riyadi , SMAN XIV hanya beberapa bulan lalu keluar karena diterima di PT KHI Pipe Industri di Jakarta .

Kemudian aku ditolong Om Son untuk masuk ke PT Krakatau Hoogoven Internasional di Jalan Suidirman digedung Wisma Metropolitan . Betapa gembira dan rasa bangga aku dapat diterima di perusahaan besar tersebut sehingga aku dapat bantu bantu oarang tua .

Setelah punya uang aku kontrak bersama kedua orangtua Rum , Eka , Eko , di Jalan Haji Taiman . Ayah aku ingin melihat kantor PT KHI Pipe Industrie yang terletak di Jalan Jendral Sudirman , kantorku ada dilantai 7  dan aku tunggu di kantor ternyata ayah merasa bahagia melihat aku bekerja di Perusahaan besar .
Sebelumnya aku tinggal dirumah pak Prayitno yang kosong di jalan Cemara G 8 Cijantung .

 Kemudian kami pindah ke kontrakan di Boker , dari situ lalu pindah ke Jalan Haji Taiman Pasar Rebo . Karena sering ada masalah2  listrik sering mati , WC selalu penuh maka dari Haji Taiman pindah ke Depok Timur II dekat rumahnya Keluarga Sudhana Kowangid .

 Tahun 1981 24 desember aku nikah dengan Sukiyati SMPh  di Klaten .
Istri waktu itu masih kerja dirumah Sakit Negeri Purwokerto . Setelah beberapa bulan berlangsung nikah ,  ia hamil , ketika hamil besar aku sarankan pindah ke Jakarta agar dekat dengan suami waktu melahirkan Pandu . Dengan perasaan berat dia meninggalkan pegawai di Rumah Sakit Negeri di Purwokerto .
Pandu lahir tanggal 10 September 1982 di rumah Sakit St Caroles Cijantung , waktu itu aku timggal di kontrakan jalan Haji Taiman Pasar Rebo bersama dengan kedua orang tua kami yamg tercinta , Rum , Eka , Eko .

 Dari Haji Taiman dengan berat hati  dan penuh air mata berlinang karena berpisah rumah dengan kedua orang tua kami yang paling aku sayangi aku pindah bersama istri dan anak saya Pandu yang baru berumur  2 tahun  ke  Jalan Kepodang C7 Jakamulya ..Ibuku dan ayah beberapa tahun kemudian pindah ke Depok Timur II bersna Rum dan Eka .
Sewaktu aku sedang tugas  ke Cilegon dapat kabar bahwa Ibu telah dipanggil oleh Allah swt . Mendengar berita duka tersebut  aku sangat kaget dan sangat sedih kehilangan Ibu yang sangat saya cintai   dan terus langsung pulang ke Depok .
Waktu itu ayah sedang dirawat di Rumah Sakit Jakarta karena tensinya naik . Kemudian istri saya mau ambil baju untuk Ayah yang sedang diopname , kemudian Ibu mau ambil baju dilemari mau diserahkan ke Yati tiba tiba dadanya terasa sakit karena serangan jantung  , sebab mendengar bahwa Ayah dirawat dirumah Sakit Jakarta , padahal Bapak belum pernah sakit sampai dirawat , itulah jalannya Ibu untuk kembali ke Allah swt dengan cepat tanpa dirawat dirumah sakit .
Eko adalah cucu yang paling disayang oleh Ibunda kami , sehingga waktu Ibunda meninggal dunia Eko kehilangan kasih sayang nya .

Ibu meninggal dunia didepan istri saya . Kemudian Ayah yang masih diopname dijemput oleh mas Pur untuk pulang kerumah  dan betapa kagetnya ayah saya dan bilang kok begitu cepat pergi meninggalkan kita semua , itulah takdir dari Allah swt  kita harus menerima dengan ikhlas .

Ibunda dimakamkan di pemakaman umum Depok Timur .
Tidak sampai setahun Ayah kami kena SERANGAN JANTUNG DAN DIBAWA KE  Rumah Sakit Tugu   Ibu jalan Raya Depok  . Kemudian Ayah kami meninggal dunia dipanggil kembali ke rachmatullah  dengan tenang. SEmoga kedua orang tua kami diterima disisi Allah swt dan diampuni dosa dosanya serta diterima amal baiknya .


Aku setelah berkeluarga pindah rumah ke Komplek Murty Kurnia Utama Jakamulya , Bekasi Selatan sampai sekarang .Rumah aku beli secara kredit mulai tahun 1982 , waktu itu cicilan masih Rp.  50.250,-
Di Jakamulya aku punya putra kedua  yaitu Akeda Bagus Jullysetiasgi yang lahir pada tanggal 13 Juli 1984 di depan Sumber Artha .
Tag=hun a997 aku mengajukan  pensiun dini karena aku sering sakit dan kudenganr pegawai2 akan dipindahkan ke Cilegon , maka aku pilih berhenti dari [ada tinggal di Cilegon . Karena di Cilegon akau ga punya rumah dan harus sewa , itupun sewanya tinggi dan masakpun aku ga dapat . Selain itu keluargaku  haris tetap tinggal di Bekasi jkarena istri kerja di Jakarta . Maka aku ajukan dengan syarat aku harus mendapat kendaraan yang setiap hari kupegang yaitu Kijang Super tahun 1991 , Waktu aku beli Kijangnya masih kelihatan bagus , mesin juga bagus karena setiap saat rutine diservice sesuai dengan buku petunjuk .
Pandu putra pertama kami  sekolah TK di Yayasan Dinamika Islam dimana saya juga sebagai Pengurus Yayasan Dinamika Islam di Jakamulya Bekasi Selatan , sore harinya Setelah TPA di Baitul Muslimin melanjutkan  di SD Jakasetia sampai kelas enam dan jadi juara ke 2 , kemudian masuk SMP Negri I , selama 3 tahun sekolah di Bekasi , alhamdulillah Pandu dapat lulus rangking 1 dan dirayakan di Sekolah SMP Negeri I .
Sari SMP Negeri I karena nilainya bagus diterima di SMA Negeri I Bekasi .
Lulus SMAN I dengan nilai tertinggi di SMA Negeri I Bekasi .
Setelah lulus kami bersama Yati ke Yogyakarta melihat keadaan Universitas Gajahmada kalau kalau diterima di UGM .
Ternyata  Pandu diterima jadi Mahasiswa ITB Bandung di Fakultas Tehnik Electro Arus Lemah . Ditingkat II dapat bea siswa dari Fakultas , kemudian  di tingkat 3 sampai selesai dapat besiswa dari BCA /
SElain itu Pandu juga mengajar matematika , fisika   Bimbel di Cimahi dan Bandung untuk menambah uang saku .
Diwaktu kuliah juga mengerjakan Proyek IT di Telkom Bandung .
Tahun 2002 Pandu lulus  dari ITB dengan nilai cumlaude .
Dari ITB sebelum tamat bekerja juga di Kantor IT Jalan Jendral Gatot Subroto Jakarta . Di ITB ada penjaringan mahasiswa2 yang nilainya baik untuk bekerja di PT Haliburton , lalu dia daftar dan test diterima di PT Halliburton . Dia di training di Texas Amerika Serikat, yang kedua di training di Oklohama  Amerika Serikat
Kemudian setelah bekerja di Halliburton Pandu nikah dengan Hamidah yang tinggal di Cimahi .
Dari PT Halliburton Pandu Pindah ke PT Conoco Philips .
Setelah bekerja beberapa tahun disuruh ke Amerika di Worthword disana ketemu sama Wicak sono yang tinggal disana . Sekarang Pandu sudah punya 2 anak Yaitu Alyasa Gemi Jayandra dan Shaffiya Jeda Kirana , tinggal di Citra Grand Cibubur .
Dari PT Conoco Philips setelah memalui test dapat diterimadi ITB jurusan Tehnik Permiyakan dengan beasiswa dari kantor.

Putra kedua kami Akeda Bagus Jullysetiasgi Sekolah TK di Yayasan Dinamika Islam dekat rumah kebetulan waktu itu saya masih jadi pengurus Yayasan Dinamika Islam  , Jakamulya Bekasi Selatan. Dari TK lalu sekolah  Dasar di SD Jakasetia , dekat rumah sehingga kalau berangkat jalan kaki saja .
Dari SD lalu melanjutkan ke SMP Negeri I Bekasi . Setelah tamat SMP Negeri I lalu ke SMA Negeri II Bekasi .
Dari SMA lalu melajutkan ke Universitas Gunadarma  jurusan Sistim Komputer , dan dapat gelar S.Kom .dan jadi dosen Universitas Gunadarma dan disekolahkan ke S2 Elektro Arus Lemah  setelah tamat lalu kerja di PT Samudra Indonesia sebagai Programer .
Kemudian Nikah dengan Dwi Widiastuti seorang karyawan dan dosen Universitas Gunadarma . Tias  dikirim ke San Fransisco selama dua minggu oleh Google .
Kemudian Tias ikut mengajar di Universitas Gunadarama dan mendapat bea siswa untuk melanjutkan S2 jurusan Tehnik Electro  jurusan Telekomunikasi dan selesai tepat dua tahun .
Setelah nikah mendapat putri yang bernama Myesha Zuraida Hodiver , sekarang masuk usia 1 bulan. Kemudian punya anak yang kedua yaitu Azzahra Ayudiani Hodiver .
Sekarang Tias alhamdulillah setelah melalui test beberapa kali akhirnya dapat kerja di Automatic Wordpress di bagian Codewranger yang kantornya di Sanfransico Amerika Serikat  sebagai pegawai tetap . Bekerjanya melalui internet dengan remote .  Sekarang sering ke luar negeri untuk tugas
dalam team .
Kami tahun 1997 mengajukan pensiun dini , karena semuanya sebagian besar akan dipindahkan ke Cilegon .
Habis pensiun aku usaha penjualan pakaian bekas yang diimpor dari Singgapure dan Malaysia . Untuk pertama kalinya cukup maju tetapi kemudian mundur.
Dan sekarang sudah dilarang impor pakaian bekas .
Setelah itu aku usaha penyewaan Game dengan Spica dan TV ke Cilegon kira2 2 set . Mula mula jalan lancar lama lama alatnya rusak peminat berkurang sehingga setoran macet , maka aku ambil peralatannya dan aku jual murah .

Kemudian aku buka Studio Music dirumah , dan cukup lalu tetapi karena ada saran dari ustad bahwa music adalah haram mak aku berhenti dan aku jual semua peralatanya ke orang .

Kemudian aku usaha jualan kredit alat alat listrik seperti kulkas , TV , mesin cuci ke teman2 . beberapa tahun laku juga tetapi karena perputarannya cukup lama untuk kembali , karena kreditnya cukup lama 1/2 tahun hingga setahun . Padahal yang minta juga banyak , sehingga butuh modal banyak.

Berehentilah usaha2 kami , karena memang sudah waktunya istirahat .
Sekarang saya lebih banyak dirumah , untuk mengisi hari tua dengan belajar bahasa Arab , ngaji ,.mengurusi warga karena aku jadi Sekretaris RW 04 Jakamulya selal-ma dua operiode. Sebelumya pernah jadi Ketua RT 03 RW 04 selama dua periode yaitu pada tahun 1986 - 1992.
Sekarang setiap hari Selasa dan Kamis aku kerumah Pandu dengan istri untuk menungguiin Shafiyya dan Hamidah ngantar Alyasa.
Dari rumah Pandu di Cibubur  Yati langsung kerja pada siang harinya .
Alhamdulillah berkat karunia Allah swt kami sudah mempunyai cucu 3 orang yaitu :
1. Alyasa Gemi jayayandra putranya Judge Septopanduviyatmo - Hamidah (Pandu )
2. Shafiyya Jedda Kirana putrinya Pandu
3. Myesha Zuraida Hodiver putrinya Akeda Bagus Jullysetiasgi - Dwi Widiastuyi .
4. Azzahra Ayudiani Hodiver putrinya Tias .
Semoga Allah swt memberikan kesehatan dan cucu2 kami menjadi anka yang solehah dan soleh .
 Rasa  gembira dan bahagia masih diberi kesempatan oleh Allah swt untuk melihat cucu cucu kami yang cakep2 .
Istri saya Sukiyati pernah dapat rumah kreditan di Perumnas Rawalumbu , kemudian diserahkan ke pada adiknya Sunarjo untuk diteruskan nicil .

Kemudian dapat rumah cicilan di Cikampek  , sampai beberapa tahun belum ditengok lagi karena letaknya yang jauh dan perkembangan didaerah tersebut sangat lambat .

Setelah usiaku menjelang 70 tahun alhamdulillah kami masih diberi kesehatan oleh Allah swt .
Untuk sementara berhenti disini lain kali aku sambung lagi setelah mengingat2 masa yang lalu .